rsbudisehatpurworejo.com – Pada Sabtu, 16 September 2024, total 22 remaja Pangandaran tersesat di kawasan alam taman tersebut. Mereka menghabiskan hampir enam jam berkeliaran di hutan. RSbudisehatpurworejo mendapat informasi bahwa sekelompok besar remaja warga sekitar sedang mengikuti kegiatan botram atau makan bersama.
Banyak pelajar yang mengaku tersesat sejak sore hari pukul 14.00 WIB. Saat kejadian tersebut, polisi pada pukul 15.30 WIB mendapat laporan dari anak-anak. Saat dihubungi rsbudisehatpurworejo, Sabtu (16/9/2023) malam, Nana menyatakan petugas langsung masuk ke dalam Cagar Alam saat itu juga.
Ia mengatakan, saat para siswa mencoba bermain dari cagar alam hingga air terjun, banyak di antara mereka yang tersesat. “Mereka ingin bermain, bermain, atau makan di sana,” ujarnya. Mereka tersesat dan tersesat pulang karena tujuannya jauh sekali dan berada di tengah cagar alam.
Setelah itu, petugas mengevakuasi mereka, singkat cerita. Lamanya prosedur evakuasi berkorelasi dengan jarak pintu masuk menuju lokasi puluhan pelajar tersesat yang jaraknya bisa mencapai 4 kilometer.
“Meski terpencil, namun wilayahnya masih di dataran tinggi. Kondisi mereka lemah dan memprihatinkan saat ditemukan. perlu digendong karena lemah,” ujarnya.
Banyak siswa yang dilaporkan hilang sejak siang tadi adalah warga sekitar, menurut Pangandaran Kusnadi, Kepala BKSDA. Benar, mereka adalah warga sekitar Pangandaran dan anak-anak Karang Gedang, namun petugas BKSDA mengevakuasi mereka menggunakan Tagana Pangandaran, ujarnya.
Ia juga menginformasikan kepada BKSDA tentang banyaknya siswa yang masuk tanpa izin dan menyatakan penyesalannya. “Mereka masuk ke dalam cagar alam tanpa melapor ke petugas BKSDA, mungkin karena mengira tidak perlu dilakukan oleh warga sekitar. Itu yang saya rasakan, ujarnya.
Ia mengaku, jarak dari pintu depan ke tempat banyak mahasiswa tersesat cukup jauh. Jika memilih berjalan kaki, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke sana.
Semua pengunjung cagar alam yang berencana melakukan perjalanan di kawasan tersebut diimbau untuk melapor. Nanti akan kami perketat lagi bagi siapapun yang masuk ke Cagar Alam TWA, ujarnya.